Laman

Senin, 06 Desember 2010

Memangnya Enak? Makanya Jangan Mengejek Orang

haha.. aku masih tertawa geli dengan puas hati hingga sekarang..


Senin, 6-12-2010


Siang hari ini terik sekali..
begitu terasa di kulit ku ketika aku berjalan menuju ke tempat kerja..
tadinya aku berjalan dengan santai menuju tempat kerja..
ada sebuah angkot lewat di depan ku..
dan tiba2 terdengar suara "Woo!! Kocak.." dari angkot itu,
terasa sekali ejekan itu di tujukan kepada aku dari seorang anak yang ada di dalam angkot.

Meskipun angkot itu melaju cepat tapi aku kenal sekali suara itu..
"Humm.. sepertinya aku kenal dengan suara itu,
terdengan seperti suara salah satu user di tempat aku bekerja..
He? apa salah ku tiba2 di ejek seperti itu?
it's ok kalau begitu kita lihat saja nanti di tempat kerja!"

Sesudah aku sampai tempat kerja ku..
binggo! anak itu sedang main di warnet tempat aku bekerja..
langsung saja tanpa pandang bulu aku berkata
"Maksud kamu apa tadi mengejek saya seperti itu!
memang saya pernah mengejek kamu!?
tidak kan! kamu punya masalah sama saya? tidak kan?
mengapa mengejek saya seperti itu!"

Dengan wajah menghindar anak itu berkata..
"Apa? bukan saya kok mbak yang mengejek mbak..
teman saya tuh yang mengejek mbak..
saya sih tidak tau apa2.."

Masih dengan perasaan kesal aku menjawab
"Kamu jangan pura-pura tidak tau ya!
mentang-mentang kamu tadi diangkot yang melaju cepat,
jangan fikir saya tidak tau!"

Aku berjalan mengecek komputer lain untuk mengecek keadaan..
lalu ia mau membayar biyaya paket ia bermain namun karena aku masih kesal aku bilang
"Udah nanti saja bayarnya.. main saja dulu.."

Waktu berjalan hingga waktu main paket anak itu habis..
setelah mematika billing dia dengan santai jalan menuju ke komputer lain..
aku kira dia mau bayar nanti.. ya sudah aku tunggu saja..
beberapa lama kemudian temannya pulang dan ia pun juga beranjak pulang
langsung saja aku berkata :

Aku : "Belom bayar kok sudah mau pulang saja?"
Anak : "Masa mbak? kan tadi saya sudah bayar!" (dengan nada ngotot)
Aku : "Saya masih inget banget tadi kamu belom bayar, orang pas kamu mau bayar kan saya suruh nanti saja karena saya masih kesal sama kamu tadi"
Anak : "Udah kok mbak tadi.."
Aku : "Ya tadi kapan? saya masih jelas2 ingat sekali waktu kamu mau bayar saya bilang nanti dulu"
Anak : "Oh iya ya mbak.. wah mana uang saya ya kalo begitu?"
Aku : "Mana saya tau? kan kamu yang punya uang.."

Ia langsung mencari2 uangnya di tempat ia bermain tadi..
sambil berkata macam2 yang tidak masuk akal..
dia bilang ada maling lah,ada yang menggabil uangnya lah.

Dengan perasaan berterimakasih kepada ALLAH
(karena ia sudah membalas perbuatan anak yang mengejek aku sembarangn itu dengan uangnya yang hilang)
aku berkata..

"Bagaimana? makanya jangan mengejek orang sembarangan..
sekarang di balas kan sama ALLAH?"

Dengan wajah pasrah dia menjawab

"Itu teman saya mbak yang bilang "eh mbak2 yang suka marah2 di warnet tuh ledekin2"
ya saya mang triak aja "Kocak!!" mang kocak mengejek ya?"

(It's ok kalo dya bilang suka marah2 tapi aku tidak pernah marah sama dia sama sekali,
siapa yang tidak kaget dengan hinaan tersebut? kalo aku pernah ngomel2 sama dya
ya aku terima2 saja.. tapi marah2 sama dya aja aku tidak pernah)

Dengan santai aku menjawab..
"Ya trus gini aja..
saya gak pernah ngejek kamu.. tapi kamu ngejek saya duluan..
siapa yang tidak kesal? sayakan tidak punya masalah sama kamu..
kenapa sikap kamu begitu terhadap saya?
trus jangan mentang2 kita sama2 masih sekolah,
bukan berarti kamu bisa bersikap seenaknya seperti itu!
saya dah ngehormatin kamu.. kenapa kamu nggak? seenaknya saja meledek saya!?"

Dia menjawab..
"Ya.. iya mbak.."
ia terus mencari2 uangnya yang hilang..
sedangkan temannya yang tadi memerintahkan untuk mengejek aku
hanya bisa menakuti anak itu saja bukan malah membantunya..
"Hayo loh.. kamu tidak pulang2 sampai maghrib di tahan kamu disini"
(Aku benar2 puas sambil tertawa geli di dalam hati)

Setelah lelah mencari ia berkata
"Ya sudah mbak saya pulang dulu ke rumah mengambil uang"
aku menjawab..
"Ya sudah sana.. cepat kembali lagi.."

Setelah beberapa saat akhirnya ia kembali,
memberikan aku uang dengan perasaan malu yang tertampak di wajahnya.


Moral :

Jagalah setiap kata-kata yang kamu ucapkan,
Apalagi jika engkau melontarkan sebuah hinaan terhadap seseorang
Jika mungkin kata-kata itu tidak berbalik (terbalas) kepada mu..
Dan kau berusaha menyebunyikannya dari seseorang yang kau aniyaya (yang kau hina)
Niscaya ALLAH senantiasa membalasnya kepadamu.

BY : Aditya D.G

Tidak ada komentar:

Posting Komentar