Laman

Jumat, 27 April 2012

Catatan Konyol BUKAN Calon Peserta SNMPTN

Sejak gw naik kelas 3 SMK,gw mulai mengikuti bimbingan belajar untuk program SNMPTN di salah satu bimbingan belajar. Tadinya gw disuruh masuk ke salah 1 PTN terkenal di indonesia makanya gw ikut bimbingan belajar ini,namun ditengah jalan harapan sering kali tidak sesuai dengan kenyataan.. alhasil gw gak jadi kuliah namun berhubung gw udah bayar lunas jadi sayang-sayang kalo gw berhenti ditengah jalan cuman emang rada bikin binggung sih,kalo di terusinkan gw gak bakal test SNMPTN juga.. lagian keadaan memang mengharuskan gw buat bekerja jadi mau nyari beasiswa juga percuma.

Dan,hari ini.. disinilah gw,satu-satunya siswa SMK di didalam kelas anak-anak SMA jurusan IPA yang sangat hening~
namun.. keheningan ini bukan tanpa sebab,keheningan ini dikarena 1 kelas ngerjain try out bidang studi IPA. Soal yang banyak,resiko kalo salah 1 soal nilai -1 belum lagi materi yang belum tercerna dengan baik apa lagi di tambah cari mengisi LJK komputer yang sangat berisiko.. jadi maklumlah kalo kelas ini sangat hening.



Kamis, 12 April 2012

Hukuman Terindah

Ini adalah sebuah cerita pada hari salah satu hari Senin dan Kamis di bulan Juli 2010

Terlambat datang ke sekolah adalah kebiasaan ku setiap hari,selain karena lelah pulang kerja sambilan aku pun sering tidur larut malam.


Pagi itu seperti biasa,headset terpasang di telingaku dan cap jaket ku menutupi kepalaku (dulu sih style seperti ini masih jarang yang menggunakannya jadi aku cukup terlihat aneh di mata teman-teman sekolah ku). Langkah ku masih saja lamban menyusuri pertokoan menuju sekolah,entah mengapa aku tak dapat berjalan cepat atau terburu-buru layaknya orang terlambat meski sudah terlambat. Dan yang ku dapati setelah tiba di depan gerbang sekolah adalah gerbang sekolah sudah dikunci dan upacara telah dimulai.


Tidak hanya aku yang terlambat pagi itu,banyak juga murid-murid lain,mereka berkata "yah gw telat cuman beberapa menit padahal.. tapi gw gak boleh masuk" sedangkan aku bergegas mencari kursi sambil berkata dalam hati "Yahh.. ini sih udah biasa bagi gw" .


Sambil menunggu gerbang sekolah terbuka aku duduk memperhatikan murid-murid lain yang sedang berlalu lalang,bercakap-cakap,hanya aku yang terdiam sambil menikmati musik keras yang tak ku matikan sejak berangkat sekolah tadi. Tiba-tiba ada sebuah sepeda motor melintas disamping ku ternyata ada 2 orang murid lain yang lebih terlambat lebih lama daripada aku,yah.. aku memang tak perduli siapa mereka lagi pula aku juga tak mengenal mereka setauku 1 orang seangkatan dengan ku namun beda bidang yang 1 lagi adalah kakak kelas ku yang namanya cukup banyak di ketahui (sedangkan aku sendiri tak mengenal siapa dia bahkan namanya pun aku tidak tau).


Upacara sekolah akhirnya selesai gerbang sekolah pun akhirnya dibuka,di depan gerbang sekolah aku dan murid-murid lain disambut oleh wajah kesal guru BP (Budi Pekerti). "Semuanya baris di lapangan!" guru BP memberikan perintah,serentak kami berjalan menuju ke arah lapangan sekolah "Kalian semua hormat bendera sampai jam ke-3!" seru guru BP dengan tegas,lalu beberapa siswa berkata "yahh.. pak ini kan panas banget" (memang pagi itu matahari cukup terik) namun guru BP langsung meninggalkan barisan dan mengawasi dari gedung lantai 2.


Aku melihat sekeliling,ada tidak teman sekelas ku yang mungkin bisa ku aja bicara hingga selesai upacara nanti,namun ternyata hanya aku yang terlambat datang di kelas ku. Tanpa sadar ternyata orang yang berbaris di samping kanan ku adalah kakak kelas yang cukup dikenal namanya. Karena panas aku mengganti cap jaket ku dengan topi sekolah dan menggantungkan headset ku ke leher,lagi pula ini juga sudah di lingkungan sekolah nama mungkin aku terus menggunakan cap jaket ku.

Jumat, 06 April 2012

Kata Mutiara 37 - Terimakasih Masalah 3 (hidup)

Jika kamu mampu mengambil hikmah atas suatu kejadian akan ada satu titik dimana kamu akan sangat bersyukur meskipun kejadian itu menyakitkan


Oleh : Aditya D.G

Mengatasi Salah Berbicara,Salah Mengerti dan Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan atau Keputusan

Sering kali kita salah dalam berkata,salah mengerti dan terlalu cepat mengambil keputusan atau kesimpulan.


Salah berkata dan salah mengerti adalah kesalahan awal yang cukup berbahaya,biasanya jika salah berkata dan mengerti akan menimbulkan rasa yang tidak enak kepada 2 pihak -kita dan lawan bicara kita- di sisi kita akan timbul rasa resah yang dinamakan merasa bersalah sedangkan lawan bicara kita akan merasa kecewa karena ucapan kita.
Namun terlalu cepat mengambil kesimpulan dan keputusan berakibat lebih besar dibanding hanya salah berkata atau salah mengerti karena akan berpengaruh di depannya.


Mengapa semua ini terjadi?


Semua ini terjadi karena kadang kita tidak memperhatikan kata-kata lawan bicara kita dengan baik,merasa mengerti sebelum lawan bicara kita selesai menjelaskan apa yang ia maksud dan kadang kita enggan atau malu untuk bertanya kembali meskipun kita tidak benar-benar mengerti.


Lalu bagaimana agar kejadian ini setidaknya tidak terulang kembali?


Caranya hanya cukup


1. Dengarkan Baik-baik
Dengarkan dengan baik-baik apa yang lawan bicara kita katakan,dengan mendengar baik-baik kita akan mudah mengerti dan mengurangi potensi untuk salah mengerti.


2. Berfikir 2 Kali
Setelah mendengarkan lawan bicara dengan baik-baik ada baiknya jika kita berfikir 2 kali sebelum menjawab pertanyaan sang lawan bicara apakah jawaban kita nanti akan menyinggung-nya atau membuatnya kecewa sehingga mengecilkan potensi untuk kita salah berbicara jika memang jawabannya akan membuat kecewa sampaikanlah secara baik-baik dan pikir lagi apa kesimpulan atau keputusan kita sudah tepat.


3. Tanyakan Kembali
Tanyakan kembali jika memang kita tidak begitu mengerti atau kurang jelas dengan apa yang tadi dibicarakan,lebih baik bertanya kembali dari pada kita salah berkata,salah mengerti dan terlalu cepat mengambil keputusan atau kesimpulan yang nantinya beresiko.


Oleh : Aditya D.G

Kata Mutiara 36 - Listen and Think

listen carefully and think twice before answer the question or decide something


BY : Aditya D.G