Laman

Senin, 08 Maret 2010

Halo? Siapa kamu?

Tulisan ini aku dedikasihkan untuk seseorang..
Hmm.. mahluk terlembut yang penuh cinta yang pernah ku kenal..
Semoga ketika di membaca entri ini dia bisa tersenyum..
Karena itulah yang sering ia berikan kepadaku..



Halo? Siapa kamu?




Halo? Siapa kamu? begitu lembut menyapa ku walau ku pernah tersakiti oleh mu..



Siapa kamu? Hanya itu tanya dalam fikirku..

Dulu kita tak saling mengenal bahkan tak pernah menyapa atau tersenyum satu sama lain kita hanya saling menggangap bahwa dia orang lain yg tak perlu di kenal.

Saat luka datang menghampirimu kau tak sengaja lewat di depan ku.. menghampiri ku dan ku berikan sebuah senyuman untuk sembuhkan luka.. tak terduga senyum itu membuat mu terobati dan mendatangkan sebuah perasaan terlarang yg kau berikan kepadaku.


Cinta..

Itulah, terlalu terlarang perasaan itu.. terlalu egois jika ku sambut rasa itu karena sahabatku mempunyai rasa cinta itu kepada mu lebih - lebih dulu sebelum kau lewat di depan ku dengan membawa luka, di sisi lain akupun telah mempunyai seseorang yg ku sayangi. Tapi cinta itu tak henti kau berikan kepadaku.


Waktu terus berjalan.. semakin membunuhku akan perasaan terlarang itu. Seketika sahabatku berubah.. karena ia mengetahui pujaanan hatinya kini telah jatuh cinta kepada sahahabatnya yaitu aku..


Hari awal yang aku lewati ketika sahabatku mengetahui hal tersebut masih berjalan lancar karena sahabatku mungkin masih tidak percaya / mencoba mengiklaskannya, namun itu tak berjalan lama. 1 hingga 2 minggu kemudian sifatnya berubah, ia menghindariku benci padaku hingga kami bertengkar secara dingin.


Memang salahku juga yang telalu dekat dengan pujaan hati sahabatku, salahku juga yang terlalu takut jika dia terluka lagi jika aku pergi darinya. Salahku yang sedikit tergoda dengan cintannya.


Terlalu..

Hingga waktu yg terus berjalan itu menuju ke puncak..

Hari itu terasa bahwa aku bukanlah diriku. Kisah ini membuat aku menangis di hadapan kekasih dan sahabatku, terasa bahwa aku teralu lemah hingga menangis.


Ya, kekasihku memang tidak memberikan pendapat yg menyakiti hati ku karena ia tetap ingin terus bersama ku, ketika aku menangis di hadapan sahabatku hatinya terbuka, tapi hanya beberapa saat.


Aku bercerita pada kakakku, sayang dia hanya bisa memberi solusi pada kami, sesudah itu kami harus memutuskan masalah kami sendiri, hati sahabatku hanya terbuka pada saat itu.


Keputusan ku aku akan meninggalkan dia perlahan sudah ku lakukan tapi memang dia tak mengerti lelah selalu hati ini berada di kisah ini, aku ingin berhenti dan keluar dari kisah ini, namun takdir tak mengijinkan. Lelah hati ini..


Hingga suatu hari.. kau bercanda denagan orang yang melukai hati mu pada pagi hari. Sore datang.. tersentak aku membuka pesan di handphoneku yg berisi kau akan meninggalkanku. bagi ku kau meringankan dan memilih jalan yang benar, hanya saja kau pernah sempat mengucap janji bahwa kau akan terus bersamaku. Itulah yang membuatku merasa tersakiti.


Kau, kau hianati janji yang telah kau ucapkan dengan manis, hanya itu yg membuat ku benar-benar tersakiti tapi di sisi lain sebenarnya aku telah terbebas dari kisah ini.


Malang sahabatku..

Cintamu tak pernah kau dapat, cintamu bertepuk sebelah tangan, bahkan ia tidak pernah sedikitpun peduli padamu malah bebrbalik benci dengan sikapmu tapi kau terlalu mencinatainya hingga kau tak dapat melupakaan nya hingga saat ini sampai – sampai kau anggap ia adalah cinta pertamamu. Kandas cerita cinta mu sahabat.


Hari yang aku jalani tanpamu begitu merenggangkan rongga dadaku hinggaku dapat bernafas lega.. namun itu hanya berselang beberapa hari.. hari – hari selanjutnya engkau masih saja mengirimkan pesan – pesan membuatku bertanya “ mengapa kau masih mengirimiku pesan? Apa kata pacarmu nanti jika ia tau bahwa kekasihnya mengirimkan pesan kepada perempuan lain? ”.


Hanya itu Tanya dalam hati..

Ku biarkan waktu berlalu tanpa dirimu dan nikmati hidupku.. namun perasaan cemburu sahabatku tak terkikis oleh waktu menyiksaku terus secara dingin. Hanya teringgat kata – kata bahwa ia akan berusaha melupakannya namun takada bukti satupun yang ada hanya rasa “ CEMBURUNYA ”.


Selang waktu 1-2 bulan..

Ada sebuah acara yang membutuhkan konfirmasiku.. engkau bertanya ntah dengan niat apa, hanya bertanya atau ingin berbicara ntah padahal konfirmasi telah selesai dilakukan tapi dia berusaha terus untuk memanjangakan pesan.


Tak kusangka.. ternyata hubunganmu dengannya dalam kondisi yang tidak baik aku tak sadari hal itu jika aku sadari aku takan membalas semua pesan – pesanmu namun ku sadari setelah beberapa hari kemudian.


Menghindar terus ku coba.. namun ternyata aku tak bisa.. kau selalu mengelilingiku menganggu setiap detik hidupku berusaha untuk tidak jatuh kembali dan terus menepis perasaanmu, namun perasaanmu tetap kuat seprti karang walau ku sudah beritau bahwa jika kau teruskan kau akan kecewa kau takan menyerah.


Saat aku mulai sedikit dekat denganmu di situlah kau sapa lembut hatiku walau tetap menghindar terus, terus kau dekati ada sedikit rasa terus ingin menepis prasaanmu namun kau terlalu lembut menyapaku.


Aku tak sesempurna yang kau kira, bicara tentang sifat dan hidupku yang burukpun kau selalu disampingku untuk mendengarkannya dan seakan memberikanku semanagat yang takpernah pudar.


Halo? Siapakah dirimu? Begitu lembut menyapaku? Tak pernah terasa begitu lembut begitu menyentuh hati. Namun sesaat aku terus teringat bahwa sahabatku begitu cinta mati kepadamu terus terfikir ini adalah cinta terlarang.


Penggoda cinta.. kau sentuh lembut hatiku tapi harus tetap ku tepis rasa itu!


Ya.. tetap saja aku tak bisa berbuat banyak yang bisa aku lakukan hanya terus menepis rasamu atau berdiam diri atas semua kelakuanmu. Ku acuh namun kau buat aku tersenyum ku berlari kau mengejarku.


Harus apa lagi agar engkau melupakan aku? Ku mohon dengan pelan – pelan untuk melupakanku namun kau berfikir untuk pelan – pelan mendapatkanku.


Kau bertanya “ menggapa kau ingin sekali agar aku bisa melupakanmu? “ aku jawab “ karena jika kau terus berharap kau akan sakit hati kerena kau takakan pernah bias memilikiku ” aku rasa ia tau apa maksud ku dan aku harap ia dapat mengerti.


Dan kau berkata “ kalo kamu mau aku ngelupain kamu, kamu harus menghancurkan hati aku hingga tak tersisa.. ” itu memang benar pikirku.. tapi aku tidak bisa, aku taakan mungkin berbuat sekejam itu.


Aku tidak bisa berbuat itu bukan karena aku mencintainya atau apa pun.. tapi karena aku hanya tak ingin ia terluka seperti masa lalulnya biarlah ia pernah menyakitiku tapi jangan sampai aku menyakitinya.


Sejujurnya..


Aku tak pernah temui orang seperti kamu.. perhatian mu, kelembutan mu, rasa mu, perjuanggan mu.. walaupun kau pernah ingkari janjimu tapi semua rasa – rasa itu terasa serius dan begitu tulus.


Sesungguhnya..


Aku bahagia berada di sampingmu karena saat semangatku hilang kau buatku tertawa, kau datang saat aku membutuhkanmu ya.. sepertinya kau selalu tau saat – saat aku memebutuhkanmu.


Tapi pada akhirnya..

Semua ini harus menjadi sebuah kisah cinta yang tak harus memiliki..


Aku tau.. aku akan menyesal tidak bisa bersama orang sepertimu ya.. aku yakini itu namun semua rasa ini hanya menjadi satu kisah cinta yang tak harus memiliki.

Akan terus kulangkahkan kaki ku jauh darimu, ku tepis semua rasamu, ku simpan jauh dalam hati biar kisah ini jadi 1 kenangan. Akan ku pelajari agar tidak terulang lagi di masa depan.



Cinta tak harus memiliki itu.. ternyata sakit..




Oleh : Aditya D.G


1 komentar: