kau masih begitu polos dan lugu..
aku telah mengatakan kepadamu,
jauhi laki-laki itu karena aku tau laki-laki itu tidak baik untukmu..
Dulu engkau pun tau seberapa buruknya laki-laki itu di banding aku yang buta,
seiring waktu akhirnya aku tersadar..
namun laki-laki tak tau malu itu tetap saja berani menujukan batang hidungnya di hadapan kita.
Tak ku sangka hati mu yang keras membenci itu ternyata termakan rayunya oleh sang waktu
waktu berjalan rayu bualan memuakannya memenangkan hati mu yang keras
dalam pikirku ah laki-laki busuk! mana bisa engkau berubah
aku ceritakan semua perbuatan buruknya yang tak terihat mata agar engkau mengerti
Memang..
engkau akhirnya merubah cara pandang mu lagi..
namun ntah kenapa kamu tetap saja termakan rayunya..
Wahai adikku terserah yang penting aku dan kakakmu telah memperingati mu..
karena aku mengenal laki-laki itu lebih dulu dan aku pun tau seberapa buruk dia itu..
bukan hanya aku tapi kakakmu juga tau busuknya laki-laki itu
dan kakakmu pun telah memperingati mu juga.
Dan pada akhirnya..
apa yang aku takutkan terjadi..
betapa kecewa hatiku ini mendengarnya..
dan kaupun tak dapat berkata apa-apa.
Ah! dasar laki-laki busuk ingin sekali ku menghadiahkan kepalan ku kepada mu
inginku mencaci mu betapa geramnya hati ku..
dasar laki-laki busuk!
Namun ketika semua telah terjadi..
aku tidak dapat berkata apa-apa lagi,
aku tidak mau dan tidak bisa marah,
tapi sejujurnya aku merasa kecewa
Tapi aku akan selalu ada di sisi mu adikku..
karena aku tidak ingin melihat mu bersedih
meskipun hatiku memedam rasa kecewa,
tapi aku takmau melihat mu jatuh.
karena bagaimanapun juga..
aku bangga engkau telah berani mengakui apa yang terjadi meskipun hanya kepadaku..
meskipun aku tidak tau kapan kecewa ku akan berakhir,
tapi aku akan berusaha menyipan dan berbesar hati berdiri menggengam tangan mu.
Oleh : Aditya D.G